KOMPAS.com - Tahukah Anda prosesor macam apa yang
dipakai iPhone, iPad, serta kebanyakan perangkat Android yang ada di
pasar? Kebanyakan perangkat mobile menggunakan prosesor
berarsitektur ARM, sebuah desain arsitektur prosesor karya perusahaan
ARM Holdings yang sedang berdiri di puncak kejayaan.
Didirikan
pada 1990 dengan nama Advanced RISC Machines (ARM), sebuah perusahaan
patungan antara Acorn Computers, Apple Computer (sekarang Apple Inc),
dan VLSI Technology. Advanced RISC Machines kemudian berganti nama
menjadi ARM Holdings ketika melantai di bursa saham tahun 1998.
Berkantor pusat di Cambridge, Inggris, ARM fokus pada penelitan dan pengembangan desain arsitektur prosesor.
Tak seperti Intel atau AMD yang memproduksi dan menjual prosesor, ARM
punya bisnis model yang unik. Mereka hanya menjual lisensi hak kekayaan
intelektual atau hak paten desain prosesor kepada perusahaan
pemanufaktur semikonduktor, seperti Qualcomm, Nvidia, Texas Instrument,
STMicroelectronics, Renesas, Samsung hingga Apple. Bahkan, Intel dan AMD
pun membeli lisensi desain ARM.
Ya, arsitektur ARM dijadikan landasan bagi sebagian besar central processing unit (CPU) di kebanyakan perangkat mobile sekarang ini. ARM punya desain arsitektur Cortex seri M, R, A, hingga seri A50. Mereka juga memiliki desain arsitektur untuk graphics processing unit (GPU) bernama Mali.
Menguasai pasar perangkat mobile
Menurut data internal ARM tahun 2010, arsitektur ARM menguasai 95
persen pangsa pasar arsitektur prosesor ponsel pintar, 35 persen
televisi digital, dan alat set top boxes, serta 10 persen komputer mobile.
Hampir semua tablet dan ponsel pintar unggulan, baik yang berbasis
Android, iOS, BlackBerry, hingga Windows Phone, memakai prosesor
arsitektur ARM. Beberapa konsol game portabel, antara lain Game Boy Advance, Nintendo DS, dan PlayStation Portable, memakai prosesor ARM.
ARM juga punya pangsa pasar, meski kurang dominan, di industri alat pacu jantung sampai alat elektronik untuk memanggang roti.
Irit daya jadi senjata
Karakteristik dari teknologi ARM adalah kemampuan konsumsi daya yang
rendah, sehingga membuatnya sangat cocok digunakan di perangkat
portabel.
Keunggulan ARM telah membuat Intel seperti kebakaran jenggot. Bagaimana tidak, teknologi sedang bergeser ke arah mobile.
Pangsa pasar komputer pribadi, termasuk laptop, sedang mengalami
penurunan. Sementara pangsa pasar ponsel pintar dan tablet tumbuh sangat
cepat.
Lembaga riset NPD Display Search memprediksi, pengiriman tablet secara global akan melampaui pengiriman komputer laptop pada 2013. Sebanyak 240 juta unit tablet akan dikirimkan ke seluruh belahan dunia, sementara pengiriman laptop hanya 207 unit pada 2013.
Intel berusaha masuk ke industri mobile
melalui arsitektur prosesor x86 dalam cip Atom, sebuah desain
arsitektur yang juga digunakan untuk prosesor komputer pribadi. Namun,
perangkat ponsel pintar yang menggunakan arsitektur x86 jumlahnya masih
terbilang sedikit jika dibandingkan dengan ARM.
Hal ini membuat ARM menjadi desain mikroprosesor 32-bit yang paling banyak digunakan di dunia.
Didukung Microsoft, tapi produsen komputer Windows RT setengah hati
Dalam pameran produk elektronik terbesar di Amerika Serikat, Consumer
Electronics Show tahun 2011, Microsoft mengatakan bahwa sistem operasi
Windows 8 akan berjalan di perangkat dengan prosesor berarsitektur ARM.
Sistem operasi Windows RT didesain khusus untuk prosesor ARM, sementara Windows 8 untuk prosesor x86.
Microsoft memang mendukung ARM, namun produsen komputer terkesan setengah hati memproduksi tablet dengan prosesor ARM.
Samsung, contohnya, yang memiliki tablet Windows RT bernama Ativ Tab, pada Januari 2013 membatalkan rencana meluncurkan Ativ Tab di Amerika Serikat,
yang notabene adalah pasar penting. Kemudian bulan Maret, beredar kabar
bahwa Samsung menarik produk Ativ Tab dari toko-toko di Jerman dan
beberapa pasar Eropa lain.
Menjajaki pasar server
Bermodal teknologi irit daya, ARM mengekspansi bisnis ke pasar komputer server. Hal ini didasarkan atas pemikiran ARM dalam menyediakan arsitektur prosesor yang bisa menekan biaya untuk energi.
Menurut laporan lembaga riset Gartner, konsumsi energi menyumbang 12
persen dari seluruh pengeluaran perusahaan penyedia pusat data (data center). Perusahaan data center mencari alternatif sebuah prosesor yang irit daya, tapi bisa menjaga temperatur agar tetap dingin. ARM bergegas masuk ke sana.
Pada Mei 2012, Dell mengumumkan platform Copper, server yang memakai prosesor Marvell dengan desain ARM.
ARM kemudian mengumumkan lisensi prosesor kemampuan 64-bit dari
keluarga Cortex-A57 pada Oktober 2012. Samsung telah membeli lisensi
desain ARM 64-bit untuk dirilis pada 2014. Di tahun yang sama, AMD pun
hendak membuat cip Opteron berarsitektur ARM.
"Arsitektur untuk Dunia Digital"
ARM Holdings kini dipimpin oleh Warren East sebagai CEO. Setelah
dipercaya menduduki posisi tertinggi di ARM selama 12 tahun, East akan
pensiun per tanggal 1 Juli 2013. Ia diganti oleh Simon Segars, yang sebelumnya menjabat sebagai Presiden ARM Holdings. Segars, pria berusia 45 tahun, punya pengalaman panjang di bidang perangkat keras (hardware). Ia sempat duduk di kursi Wakil Presiden Teknis di ARM yang ikut merancang beberapa desain awal arsitektur prosesor ARM.
Perusahaan ini memiliki kantor dan pusat desain di beberapa negara,
termasuk San Jose, California, Austin, Texas, dan Washington di Amerika
Serikat, Trondheim di Norwegia, Lund di Swedia, Sophia Antipolis di
Perancis, Munich di Jerman, Yokohama di Jepang, China, Taiwan, India,
dan Slovenia.
Dalam keterangan di situs web resmi perusahaan,
ARM mengklaim telah menjual 30 miliar unit prosesor, lebih dari 16 juta
prosesor terjual setiap hari. Perusahaan yang sedang menikmati kejayaan
ini memiliki moto "Arsitektur untuk Dunia Digital."
No comments:
Post a Comment